Coronavirus: Definisi, Penyebaran, Hingga Pencegahan
Oleh Fajarina NurinInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr Mikhael Yosia
Definisi coronavirus (virus corona)
Apa itu coronavirus?
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Sebagian besar coronavirus adalah virus yang tidak berbahaya.
Coronavirus adalah virus zoonosis, artinya virus ini disebarkan melalui hewan dan manusia.
Dikutip dari WHO, investigasi menunjukkan bahwa virus corona penyebab SARS (SARS-CoV) ditularkan dari musang ke manusia. Sementara itu, hewan yang menularkan coronavirus penyebab MERS (MERS-CoV) ke manusia adalah unta dromedaris. Terdapat pula beberapa virus lain yang terdapat pada hewan, tapi belum menginfeksi manusia.
Virus corona pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1960 di hidung pasien yang terkena flu biasa (common cold).
Dua coronavirus pada manusia, yaitu OC43 dan 229E, adalah yang bertanggung jawab atas terjadinya sebagian flu biasa.
Virus ini diberi nama berdasarkan proyeksi mirip mahkota di permukaannya. “Corona” dalam bahasa Latin berarti “halo” atau “mahkota”.
Penyebaran coronavirus adalah sama seperti virus yang penyebab flu lainnya, seperti dari batuk dan bersin, atau dari sentuhan orang yang terinfeksi.
Hampir semua orang pernah terinfeksi virus corona setidaknya sekali seumur hidupnya, biasanya terjadi pada anak-anak.
Coronavirus adalah virus yang umumnya muncul pada musim gugur dan dingin di Amerika Serikat. Namun, semua orang bisa terkena virus ini kapan pun.
Jenis-jenis coronavirus
Coronavirus adalah virus yang memiliki banyak jenis. Namanya biasanya dibedakan berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang disebabkan dan seberapa jauh penyebarannya.
Medical News Today menyebut, saat ini ada enam jenis virus corona yang menginfeksi manusia, yakni:
- 229E
- NL63
- 0C43
- HKU1
Jenis coronavirus yang lebih langka adalah MERS-CoV yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan SARS-CoV, yang menyebabkan Severe Acute Respiratory syndrome (SARS).
Selain enam jenis coronavirus di atas, pada 7 Januari 2020, sebagaimana dilansir dari laman badan kesehatan dunia, WHO, pemerintah Tiongkok mengonfirmasi jenis virus corona baru yang mewabah pada akhir Desember.
Virus corona baru tersebut merupakan jenis yang tidak mirip dengan kelompok virus corona lainnya. Pada awalnya, virus ini dinamakan dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) sampai akhirnya ditetapkan nama resmi yaitu SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.
SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dicurigai menular dari hewan kelelawar dan ular ke manusia. Meski begitu, virus ini juga telah dikonfirmasi menular dari manusia ke manusia.
Gejala
Gejala infeksi virus corona
Orang yang terinfeksi virus ini akan menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Gejala yang muncul biasanya bergantung dari jenis virus dan seberapa serius infeksinya.
Jika Anda mengalami infeksi pernapasan atas yang ringan hingga sedang, seperti flu biasa, gejala Anda terkena coronavirus adalah:
- Hidung berair
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Tidak enak badan secara keseluruhan
Jenis virus corona lain bisa menyebabkan gejala yang lebih serius. Infeksi ini dapat mengarah ke bronkitis dan pneumonia.
Beberapa infeksi yang lebih parah akibat coronavirus adalah yang umumnya lebih sering terjadi pada pengidap gangguan hati dan jantung, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, bayi, dan orang tua.
Penyakit akibat coronavirus
Apa saja penyakit yang disebabkan oleh coronavirus?
Beberapa jenis coronavirus adalah penyebab penyakit serius. Berbagai penyakit yang mungkin bisa disebabkan oleh coronavirus adalah sebagai berikut:
MERS
Sekitar 858 orang meninggal dunia karena MERS, yang pertama kali muncul pada 2012 di Arab Saudi dan di negara lain di Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Eropa.
Pada April 2014, orang Amerika pertama mendapat perawatan khusus di rumah sakit karena MERS di Indiana dan kasus lain dilaporkan juga terjadi di Florida. Keduanya diketahui baru kembali dari Arab Saudi.
Pada Mei 2015, kejadian luar biasa MERS terjadi di Korea, yang merupakan kejadian luar biasa terbesar di luar Arab.
Gejala MERS akibat coronavirus adalah demam, kesulitan bernapas, dan batuk. Penyakit menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang telah terinfeksi.
Namun, semua kasus MERS berkaitan dengan orang yang baru kembali dari perjalanan ke Semenanjung Arab.
MERS berakibat fatal pada 30-40% pengidapnya.
SARS
e Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV. Ini biasanya disebut sebagai bentuk pneumonia yang mengancam jiwa.
Virus itu awalnya muncul di Provinsi Guangdong di Tiongkok Selatan pada November 2002, hingga akhirnya tiba di Hong Kong.
SARS-CoV kemudian mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menginfeksi orang di 37 negara.
Pada 2003, sebanyak 774 orang meninggal dunia karena kejadian luar biasa SARS. Pada tahun 2015, tidak ada laporan lebih lanjut tentang kasus SARS.
Gejala penyakit SARS berkembang dalam waktu seminggu dan diawali dengan demam. Sama seperti flu, gejala yang dirasakan orang dengan penyakit SARS akibat coronavirus adalah:
- Batuk kering
- Panas dingin
- Diare
- Sesak napas
Pneumonia, infeksi paru-paru parah, mungkin akan berkembang setelahnya. Pada tahap lanjut, SARS menyebabkan kegagalan pada paru-paru, hati, atau jantung.
Covid-19 (Coronavirus disease 2019)
Pada akhir Desember 2019, WHO mengumumkan kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui di daerah Wuhan City, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Pada 7 Januari, jenis baru virus ini diidentifikasi sebagai penyebab kasus tersebut. Virus yang kemudian dikenal sebagai Covid-19 ini belum pernah ditemukan sebelumnya di manusia.
Journal of Medical Virology menyebut bahwa kebanyakan orang yang terinfeksi virus corona baru ini terpapar daging hewan liar yang dijual di pasar makanan laut Huanan, yang juga menjual hewan-hewan liar, seperti unggas dan kelelawar.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa coronavirus yang menginfeksi manusia pada akhir Desember 2019, berasal dari ular.
WHO sendiri telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Meski begitu, Wuhan, kota pertama wabah penyakit ini, tidak lagi mencatat kasus baru per 19 Maret 2020. Hal ini kontras dengan belahan dunia lain yang justru terus mencatatkan kenaikan kasus.
Penyebaran
Bagaimana penyebaran coronavirus?
Seperti yang telah disebutkan, coronavirus adalah virus zoonosis. Artinya, virus ini menular dari hewan ke manusia. Penularan antar-manusia juga bisa terjadi walau belum diteliti secara khusus.
Seiring perkembangannya virus ini dapat menular melalui beberapa cara. Virus MERS-CoV penyebab penyakit MERS dapat menular melalui dua cara. Pertama, dari hewan ke manusia. Dalam hal ini, unta dipercaya sebagai sumber utama virus.
Penyakit SARS diketahui berasal dari kelelawar dan musang. Penularannya terjadi dari manusia ke manusia melalui cairan yang keluar dari sistem pernapasan (droplets) atau melalui kontak dekat. Sebagaimana dilansir dari badan pencegahan dan pengendalian penyakit Amerika Serikat, CDC, ada kemungkinan pula bahwa virus corona penyebab SARS menular melalui udara.
Serupa dengan SARS, Covid-19 awalnya diketahui bersumber dari hewan ular. Mereka yang awalnya terjangkit virus ini diketahui habis memakan hewan liar di Pasar Huanan.
Meski begitu, seiring perkembangannya, para ahli meyakini bahwa Covid-19 menular dari orang ke orang melalui droplets. Itu sebabnya, virus ini juga disebut sebagai virus SARS tipe 2 (SARS-CoV-2).
Secara umum, penularan coronavirus, antara lain:
- Melalui udara (virus keluar dari mereka yang batuk dan bersin tanpa menutup mulut)
- Sentuhan atau jabat tangan orang yang terinfeksi
- Menyentuh permukaan benda yang terdapat virus kemudian menyentuh wajah (hidung, mata, dan mulut) tanpa mencuci tangan
Diagnosis dan Pengobatan
Bagaimana mendiagnosis kondisi ini?
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin dilakukan dokter untuk mendiagnosis coronavirus yang mungkin menjangkiti Anda.
- Melihat riwayat kesehatan Anda, termasuk gejala yang Anda rasakan
- Melakukan pemeriksaan fisik
- Melakukan tes darah
- Melakukan tes laboratorium terhadap dahak, sampel dari tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya.
Jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan, Anda perlu memberi tahu dokter soal lokasi yang baru Anda kunjungi atau kontak dengan hewan.
Sebagian besar infeksi MERS-CoV ditemukan berasal dari Semenanjung Arab. Sementara itu, untuk SARS-CoV umumnya berasal dari daerah Tiongkok.
Penting pula untuk memberi tahu dokter apabila Anda baru saja dari daerah wabah atau tempat-tempat umum yang dicurigai terinfeksi virus ini.
Kontak dengan hewan-hewan pembawa virus ini, seperti unta dan ular, atau menggunakan produk berbahan unta juga penting untuk disampaikan demi membantu diagnosis penyakit akibat coronavirus.
Bagaimana mengobati infeksi coronavirus?
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit yang disebabkan oleh virus corona pada manusia, begitu juga dengan novel coronavirus 2019 yang kini tengah mewabah. Sebagian besar orang dengan penyakit akibat virus ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Namun, hal-hal yang dapat meredakan gejala penyakit akibat coronavirus adalah:
- Minum obat pereda sakit dan flu
- Gunakan pelembap ruangan atau mandi dengan air panas untuk melegakan sakit tenggorokan dan batuk
- Jika Anda mengalami sakit ringan, Anda perlu minum banyak air dan beristirahat di rumah
Pencegahan
Bagaimana mencegah infeksi coronavirus?
Untuk mencegah infeksi virus ini, Anda dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Anda dapat mengonsumsi makanan bergizi untuk mempertahankan sistem imun Anda. Pasalnya, penyakit akibat virus umumnya dapat dicegah dengan ketahanan tubuh yang baik.
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan, antara lain:
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik
- Hindari menyentuh wajah (hidung, mulut, dan mata) dengan tangan yang kotor
- Hindari berhubungan dengan orang yang sakit
- Hindari daerah di mana infeksi/wabah terjadi
- Bersihkan barang yang sering Anda sentuh.
- Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan tisu dan segera cuci tangan.
- Tetaplah di rumah jika sakit. © 2020 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak cipta dilindungi.
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar