Gerabah Ouw Sempe Balanga
Saparua dikenal sebagai wilayah pulau yang indah, juga memiliki berbagai cerita sejarah. Di samping itu, Saparua juga menjadi salah satu jalur perdagangan rempah-rempah zaman dulu.
Di sana, ada sebuah desa yang disebut Negeri Ouw.
Negeri Ouw itu merupakan wilayah pesisir yang masih mempertahankan adatnya.
Masyarakat di sana memiliki kerajinan membuat gerabah yang turun-temurun dibuat oleh leluhurnya, yaitu sempebalanga Ouw.
Di sana, banyak orang membuatan kerajinan gerabah itu sebagai mata pencaharian.
Gerabah Ouw ini juga dikenal dengan nama sempe dan belanga.
Sempe dan belanga atau gerabah Ouw
merupakan salah satu kerajinan yang asalnya dari daerah Ouw di Maluku.
Sempe belanga di Ouw merupakan hasil perkembangan peradaban orang Maluku melalui persebaran peralatan gerabah oleh pedagang dari luar negeri.
Persebaran gerabah itu dilakukan oleh para pedagang Tiongkok, India, dan Persia di pasar barter zaman dulu.
Diperkirakan, leluhur masyarakat Ouw mencoba membuat gerabah dengan memanfaatkan bahan dari alam yang tersedia di Negeri Ouw.
Namun, belum diketahui secara pasti sejak kapan pembuatan gerabah sempe belanga itu dilakukan.
Sempe belanga disebut berawal dari kisah perpisahan masyarakat Negeri Ouw di Saparua dan Negeri Zeith di Ambon.
Ada masyarakat Negeri Zeith yang pergi ke Negeri Ouw, kemudian sebagian mereka tinggal di Negeri Ouw dan sebagian kembali ke desa asalnya. Namun, mereka bersumpah sebagai Negeri Gandong, atau Negeri Saudara.
Selain itu, mereka menitipkan sempe dan belanga, serta tanah liat dan pasir yang merupakan bahan dasarnya.
Tanah liat itu sampai saat ini masih ada di Negeri Ouw, teman-teman.
Ada kepercayaan bahwa jika masyarakat di Negeri Ouw mengambil tanah untuk membuat sempe belanga, maka tanah yang ada di Negeri Seith juga akan berkurang.
Ini akan terjadi jika masyarakat Ouw melupakan saudaranya di Negeri Seith.
Tapi, jika mereka selalu mengingat saudaranya di Negeri Seith, maka tanah yang diambil untuk membuat sempe belanga, akan kembali muncul ke permukaan.
Kemudian, sampai saat ini jika ada masyarakat Ouw yang akan bertandang ke Negeri Seith, maka mereka akan membawa gerabah sempe belanga itu untuk diberikan pada saudaranya.
Sebaliknya, masyarakat Seith akan memberikan hasil damar sebagai bahan pelengkap sempe belanga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar